Selasa, 07 April 2009

batu vs logam


logam itu bertanya kepada batu kali. mana yang lebih kuat antara kita? batu yang memang senang dengan yang namanya permainan, menjawab dengan tenang. aku. kenapa? tanya si logam? coba kalau kita tabrakan, pasti kamu bisa melengkung. tapi kan kamu juga kalah dengan tetesan air? kata logam nggak mau kalah. tapi kan itu membutuhkan waktu yang lama dan harus di tempat yang tepat. batu juga kalo dijatuhkan dari tempat tinggi pasti pecah jadi berkeping-keping. iya, kata batu, tapi saya kuat ditahan dipanasi api, nggak kayak kamu, pasti meleleh. keduanya bertengkar hebat membanggakan dirinya masing-masing. alhasil yang menang adalah logam yang memang sedikit unggul dari batu. batu adalah benda keras, logam adalah benda padat. keduanya sama-sama sakit kalo saling bertubrukan. yang satu pecah, yang satu bengkok.
kira-kira kalau disuruh milih, pengen menjadi batu yang bisa rusak jika ditetesi air, atau pengen jadi logam yang bisa bengkok jika terkena api? kalo saya, saya pengen jadi batu, batu kurang terpakai oleh manusia, nggak banyak kerja. sedangkan logam diciptakan manusia untuk mengerjakan sesuatu. batu lebih santai, tidak mengerjakan apa-apa, hidupnya santai. cuma diam, menatap lalu lalang hidup, tanpa harus terseret yang namanya kehidupan itu sendiri, jauh dari masalah-masalah seperti perang, politik dll. sedangkan logam, ada yang dibuat menjadi senjata.ikut ambil bagian dari drama kehidupan, sampai akhirnya habis masa hidupnya di tangan manusia dan berakhir di tempat sampah. sekeras-kerasnya batu, masih bisa mengikuti kemauan si air jika diberinya pelan-pelan dan waktu yang lama. tapi logam? harus dengan api yang menjilat-jilat agar bisa menuruti kemauan..
see? Im a stone right know..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar